Sabtu, 19 Maret 2011

Kilas 11 Maret 2011


 KILAS 11 MARET 2011

“Jas Merah” Jangan lupakan sejarah. Seruan Bung Karno inilah yang diucapkan oleh saudara Khusnul Qoyyum dalam sambutannya selaku ketua penyelenggara acara 11 Maret 2011 Jum’at malam lalu. Sebagai dasar pengadaan tasyakuran dalam rangka haflah berdirinya Pondok Pesantren ASSALAM yang ke-16.
Dengan kreasi dan kreatifitas santri-santri ASSALAM, mereka mengubah bangku-bangku panjang yang tua menjadi panggung kecil yang meriah dengan tatanan dan background yang indah, merubah lapangan basket biasa yang sepi menjadi hiruk-pikuk kegembiraan seluruh santri ASSALAM menikmati suguhan-suguhan mendidik yang tak jarang membuat kepala menggeleng-geleng, tak menyangka.

Pementasan tari adat Riau, tari piring…..menjadi grand opening acara malam itu. Dengan 8 penari yang lentur dan lincah mengiringi penonton mengarungi rentetan-rentetan persembahan terbaik dari anggota organisasi santri Pondok  ASSALAM. Meski baru berumur 16 tahun, Alhamdulillah ASSALAM telah berhasil mencapai kegemilangan yang luar biasa, begitu dawuh ust. Yunan Jauhar, S.Pd selaku pembicara, sekaligus putra pendiri Pondok ASSALAM Bangilan Tuban, atau santri lebih sering memanggilnya dengan sebutan Gus Yunan.



Puncak dari acara tersebut adalah pemotongan tumpeng oleh pengurus pondok yang dibawa oleh pasukan berjas yang gagah dan diteruskan dengan pembacaan puisi berantai untuk ASSALAM. Kerlip lilin yang bergerak pelan mengalun syahdu dikegelapan malam beriringan dengan lantunan lagu lilin kecil yang mengakhiri seasen ini.
Setelah acara demi acara terlewati, Master Of Ceremony yang anggun dengan gaun merah mudanya, menutup acara pada pukul 22.30 WIB.
Memang banyak yang beranggapan santri hanya bisa mengaji, tapi tidaklah demikian dengan santri ASSALAM.  Pada malam itu semua anggapan itu terjawab,ternyata santri tidak hanya pandai mengaji, namun juga sanggup berkreasi, berorganisasi dan berkolaborasi dalam seni.
Meski dengan keterbatasan modal dan kemampuan tapi para santri ASSALAM sanggup memberikan The Best Performance untuk masyarakat, karena keyakinan dan keinginan yang kuat serta niat yang tulus mampu menembus sesuatu yang tak bisa ditembus oleh otak, demikian gemblengan yang sering disampaikan oleh Abah Muhaimin Tamam.

Ni'matul Ulya 6C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar