SEKILAS TENTANG
KULLIYATU-L-MU’ALLIMIN WAL MU’ALLIMAT AL-ISLAMIYAH
PONDOK PESANTREN ASSALAM
BANGILAN TUBAN INDONESIA
Pendidikan Pondok Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua di Indonesia, yang mempunyai cirri-ciri khas dan telah menghasilkan ulama-ulama besar dan tokoh-tokoh nasional.
Perkembangan zaman menuntut adanya perubahan-perubahan sistem mengajar dalam pendidikan pesantren. Dalam hal ini, KMI Pondok Pesantren ASSALAM Bangilan Tuban, yang didirikan KH. ABD. MOEHAIMIN TAMAM, merupakan salah satu dari beragam perubahan dalam pendidikan Pondok dengan mengadakan pelajaran sistem klasikal, tetapi tetap dalam naungan Pondok pesantren.
Sebab Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dan dakwah Islam serta peranannya dalam ikut serta mencerdaskan bangsa telah diakui oleh masyarakat. Keberhasilan pondok pesantren dalam mencetak tokoh-tokoh agama, pejuang bangsa serta tokoh masyarakat, baik di masa pra-kemerdekaan, setelah kemerdekaan maupun di zaman sekarang ini, merupakan bukti nyata bahwa pondok pesantren telah banyak memberikan kontribusi dalam membangun bangsa Indonesia.
Karena itu, KMI ASSALAM dan pondok pesantrennya masih tetap istiqomah dan konsisten melakukan perannya sebagai pusat pendalaman ilmu-ilmu agama ( tafaqquh fi al-din ) dan lembaga dakwah Islamiyah. Yang dapat mencetak kader pondok pesantren yang mempunyai tanggung jawab untuk mengamalkan segala kemampuan ilmu yang dimilikinya menuju khoir ummah.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, Pondok Pesantren ASSALAM menerapkan sebuah strategi, dimana kehidupan Pondok dengan segala totalitasnya menjadi media pembelajaran dan pendidikan itu sendiri. Karenanya, lingkungan Pondok Pesantren ASSALAM secara keseluruhan, memang sengaja dirancang sedemikian rupa, sehingga segala apa yang didengar, dilihat, dirasakan, dikerjakan dan dialami para santri bahkan seluruh penghuni pesantren, adalah untuk tujuan pendidikan. Dengan cara ini Pondok Pesantren ASSALAM tak asing lagi sebagai perwujudan “masyarakat belajar” (learning society), dengan empat dasar pendidikan dan pengajarannya: ‘belajar mengetahui/berfikir (learning to know/think); ‘belajar berbuat/bekerja’ (learning to do); ‘belajar hidup bersama’ (learning to live together); dan ‘belajar membentuk jati diri sendiri’ (learning to be self), yang tertuang dalam :
VISI, MISI, TUJUAN DAN M O T TO
VISI
KMI YANG BERATAPKAN PONDOK PESANTREN ASSALAM, MENDIDIK SERTA MENCERDASKAN UMMAT, DEMI AGAMA, NUSA DAN BANGSA
MISI
1. Membentuk generasi yang berotak menuju ternbentuknya khoir ummah serta mampu memahami B. Arab dan B. Inggris secara aktif.
2. Mendidik dan mengajar santri / generasi Mukmin-Muslim yang berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat.
3. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang.
4. Mewujudkan warga Negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
TUJUAN
Tercetaknya santri-santri yang sholih / sholihah dengan bekal ilmu nafi’, untuk itu diperlukan asrama/kampus bertahap dimana seluruh santri dapat bermukim didalam Pondok Pesantren.
M O T T O
BERBUDI LUHUR.
BERBADAN SEHAT.
BERPENGETAHUAN LUAS.
BERPIKIRAN BEBAS.
HIDUP UNTUK MENGATASI KESULITAN.
HIDUP SEKALI, HIDUPLAH YANG BERARTI
KULLIYATU-L-MU’ALLIMIN WAL MU’ALLIMAT AL-ISLAMIYAH
PONDOK PESANTREN ASSALAM
BANGILAN TUBAN INDONESIA
Pendidikan Pondok Pesantren merupakan sistem pendidikan tertua di Indonesia, yang mempunyai cirri-ciri khas dan telah menghasilkan ulama-ulama besar dan tokoh-tokoh nasional.
Perkembangan zaman menuntut adanya perubahan-perubahan sistem mengajar dalam pendidikan pesantren. Dalam hal ini, KMI Pondok Pesantren ASSALAM Bangilan Tuban, yang didirikan KH. ABD. MOEHAIMIN TAMAM, merupakan salah satu dari beragam perubahan dalam pendidikan Pondok dengan mengadakan pelajaran sistem klasikal, tetapi tetap dalam naungan Pondok pesantren.
Sebab Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam dan dakwah Islam serta peranannya dalam ikut serta mencerdaskan bangsa telah diakui oleh masyarakat. Keberhasilan pondok pesantren dalam mencetak tokoh-tokoh agama, pejuang bangsa serta tokoh masyarakat, baik di masa pra-kemerdekaan, setelah kemerdekaan maupun di zaman sekarang ini, merupakan bukti nyata bahwa pondok pesantren telah banyak memberikan kontribusi dalam membangun bangsa Indonesia.
Karena itu, KMI ASSALAM dan pondok pesantrennya masih tetap istiqomah dan konsisten melakukan perannya sebagai pusat pendalaman ilmu-ilmu agama ( tafaqquh fi al-din ) dan lembaga dakwah Islamiyah. Yang dapat mencetak kader pondok pesantren yang mempunyai tanggung jawab untuk mengamalkan segala kemampuan ilmu yang dimilikinya menuju khoir ummah.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, Pondok Pesantren ASSALAM menerapkan sebuah strategi, dimana kehidupan Pondok dengan segala totalitasnya menjadi media pembelajaran dan pendidikan itu sendiri. Karenanya, lingkungan Pondok Pesantren ASSALAM secara keseluruhan, memang sengaja dirancang sedemikian rupa, sehingga segala apa yang didengar, dilihat, dirasakan, dikerjakan dan dialami para santri bahkan seluruh penghuni pesantren, adalah untuk tujuan pendidikan. Dengan cara ini Pondok Pesantren ASSALAM tak asing lagi sebagai perwujudan “masyarakat belajar” (learning society), dengan empat dasar pendidikan dan pengajarannya: ‘belajar mengetahui/berfikir (learning to know/think); ‘belajar berbuat/bekerja’ (learning to do); ‘belajar hidup bersama’ (learning to live together); dan ‘belajar membentuk jati diri sendiri’ (learning to be self), yang tertuang dalam :
VISI, MISI, TUJUAN DAN M O T TO
VISI
KMI YANG BERATAPKAN PONDOK PESANTREN ASSALAM, MENDIDIK SERTA MENCERDASKAN UMMAT, DEMI AGAMA, NUSA DAN BANGSA
MISI
1. Membentuk generasi yang berotak menuju ternbentuknya khoir ummah serta mampu memahami B. Arab dan B. Inggris secara aktif.
2. Mendidik dan mengajar santri / generasi Mukmin-Muslim yang berbudi luhur, berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas, serta berkhidmat kepada masyarakat.
3. Mengajarkan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang.
4. Mewujudkan warga Negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
TUJUAN
Tercetaknya santri-santri yang sholih / sholihah dengan bekal ilmu nafi’, untuk itu diperlukan asrama/kampus bertahap dimana seluruh santri dapat bermukim didalam Pondok Pesantren.
M O T T O
BERBUDI LUHUR.
BERBADAN SEHAT.
BERPENGETAHUAN LUAS.
BERPIKIRAN BEBAS.
HIDUP UNTUK MENGATASI KESULITAN.
HIDUP SEKALI, HIDUPLAH YANG BERARTI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar