Bagaimana seharusnya kita berpakaian ?
Harus dipikirkan :
Kombinasinya, letaknya, tempatnya, kebersihhannya. Tidak usah mengikuti/ meniru-niru potongan dan corak atau model yang tidak karuan.
a. Baju kaos dan celana pendek
- Hanya untuk pakaian dalam, dan didalam kamar
b. Kain sarung – ikat pinggang
- Kain sarung harus dengan ikat pinggang, supaya tidak mudah jatuh
- Memakai sarung jangan terlalu tinggi (singkat), dan jangan terlalu ke bawah
c. Pantolan
- Potongan biasa tidak terlalu sempit
- Tidak usah meniru-niru Napoleon
- Ingat penilaian orang-orang yang berbudi padamu
- Anak yang besar-besar harus celana panjang
- bersepatu
d. Jas
- Memakai jas harus yang komplet
- Bercelana, kemeja, jas, sepatu, (dasi)
- Bersarung, kemeja, jas, kopiah, sandal
e. Kopiah
- Potongan yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah
- Memakainya tidak terlalu miring kekiri dan kekanan
- Tidak condong kemuka atau kebelakang.
f. Topi
- Topi menurut suasana dan tempat
- Jangan didalam rumah
g. Bakiak (klomp)
- Yang pokok untuk kekamar mandi/ WC
- Jangan berbunyi memakainya ( dahulukan tumit dengan hati-hati)
h. Piyama
- Pakaian untuk tidur, tidak boleh untuk resmi atau menerima tamu.
Bolehkah membuka-buka baju ?
- Boleh jika sudah terpaksa. Itupun terbatas hanya dalam kamar sendiri
Bagaimana pakain kita waktu sembahyang ?
- Harus yang komplet dan sebersih-bersihnya
- Jangan sampai kalah dengan golongan lain dalam menghormati ibadah agamanya.
Bagaimana pakaian waktu temanten ?
- Boleh agak mentereng
Bagaimana pakaian waktu kematian ? Ta’ziah ?
- Disederhanakan sesuai dengan suasana
- Jangan mentereng dan menyolok
Waktu ke kantor ? Bertamu ? menerima Tamu ?
- Yang sopan, sederhana, dan bersih
Yang robek kalau memang terpaksa boleh saja, tetapi harus dijahit rapi, asal bersih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar